Foto: Dok. Social Black Yelling
Entitas metal bernama Social Black Yelling (SBY) meluncurkan single anyar bertajuk "Sisa Nyali" pada 1 oktober kemarin. Penggarapan single ini kurang lebih memakan waktu tiga bulan, bersamaan dengan proses "permak ulang" pada departemen musik, visual, artwork, referensi sound, cara kerja, dan segala hal internal lainnya.
Semua fase pengerjaan tersebut tentunya melibatkan seluruh personel SBY saat ini, yakni Oca (drum), Kiki (bass), Arya (vokal & gitar), dan Valy (gitar) dengan sudut pandangnya masing-masing. Sehingga pada akhirnya menghasilkan output cukup memuaskan, setidaknya bagi mereka.
SBY meyakini, ini adalah awal dari fase mereka selanjutnya untuk terus berjalan di sirkuit metal Tanah Air. "Akan ada panggung lagi, akan ada karya-karya baru lagi, akan ada colab lagi, atau bahkan penggarapan album ketiga," kata pihak SBY dikutip dari siaran pers resmi yang diterima MixMediaMax.
SBY terbentuk di pinggiran Jakarta pada 2008 dan telah menelurkan dua album; Mankind Under Condemnation (2011) dan Naluri Pembunuh (2015). Dalam perjalanannya, SBY pernah masuk ke dalam line-up tur Java Bali Thrashing Mad Tour (2012) dan sejumlah panggung penting lainnya semisal Jakarta Fear (2012), Opening Havok Live in Jakarta (2014), Hammersonic (2016), Thrash On Hangover (2017), Pesta Partai Babar (2018) dan rutin mengisi beberapa stage di Jabodetabek.
Satu dekade vakum, bahkan nyaris kandas, SBY kembali dengan sejumlah pembaruan dan menelurkan single baru. "Sisa Nyali" menjadi simbol kebangkitan, sekaligus bukti bahwa band ini belum usai. Ya, fase baru yang penuh perlawanan dari SBY telah lahir.
"Mempertahankan sebuah band, jelas jauh lebih sulit daripada sekadar membuat band baru. Dulu mendengar statement itu kami tertawa kecil, "klise sekali" dalam hati. Lalu 2017 sampailah pada fase band ini berantakan secara internal. Sampai hampir benar benar karam di 2020. Dan lima tahun dari situ di 2025 ini, band ini berhasil kami pertahankan dengan segala pembaharuan menyeluruh di berbagai hal," kata SBY.
Teks: Riki Noviana
Tinggalkan Komentar
Kirim Komentar