Foto: Dok. Lynch Mob
Lynch Mob, band yang dipimpin oleh legenda gitar Dokken, George Lynch, akan merilis album studio kesembilan dan terakhir mereka, Dancing With The Devil, pada 28 November 2025, melalui Frontiers Music Srl. Album ini menandai akhir dari karier panjang grup ini.
Visualizer resmi untuk single kedua, "Saints And Sinners", sudh dirilis. Lynch menyatakan, lagu ini adalah upaya mereka untuk meniru salah satu mentor dan idola mereka, Judas Priest, dan juga nama bar favoritnya di Española, New Mexico.
Dancing With The Devil mengikuti kesuksesan album sebelumnya, Babylon, dan menampilkan elemen klasik Lynch Mob dengan sentuhan modern, menggabungkan hard rock, blues, dan groove soulful dengan semangat dan energi yang tak terbantahkan.
Lynch, anggota pendiri band, mengatakan, "Kami selalu tentang mendorong batas dan tetap setia kepada penggemar. Album baru ini adalah refleksi dari siapa kami sekarang, baik sebagai individu maupun sebagai band. Kami telah mengambil semua yang kami pelajari selama bertahun-tahun dan menuangkannya ke dalam lagu-lagu ini."
Dengan Dancing With The Devil, Lynch Mob memberikan kata terakhir yang berani dan tidak kompromi, menyelesaikan warisan musik mereka, dan menutup tirai pada bab penting dalam sejarah hard rock Amerika.
Album ini menampilkan musisi yang sama dengan line-up pada Babylon, termasuk vokalis Gabriel Colón, bassis Jaron Gulino, drumer Jimmy D'Anda, dan Lynch sendiri. Mereka telah menciptakan koleksi yang seimbang antara intensitas mentah dan keahlian veteran, di bawah bimbingan produser dan insinyur mixing Chris Collier.
Sebagai bonus khusus untuk penggemar Eropa, edisi album ini mencakup lagu eksklusif "Somewhere", yang tidak tersedia di versi AS - hadiah perpisahan untuk penggemar yang telah mendukung band sepanjang perjalanan mereka.
"Dancing With The Devil" adalah perpisahan dengan kekuatan, rekaman yang menghormati masa lalu sambil menegaskan tempat band dalam sejarah rock untuk terakhir kalinya. Bagi Lynch Mob, iblis mungkin telah memiliki tarian terakhir... tapi mereka telah membakar lantai dansa.
Teks: Riki Noviana
Tinggalkan Komentar
Kirim Komentar