Garbage dan Billy Bragg Mengecam Serangan di Bondi Beach

Foto: IG @garbage

Serangan di Bondi Beach, Sydney, Australia, telah mengguncang dunia musik. Pada hari Minggu (14 Desember 2025), dua penembak membuka tembakan di sebuah perayaan Yahudi, menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai banyak lainnya. Insiden ini telah dinyatakan sebagai serangan teroris dan dikecam oleh banyak artis musik, termasuk Garbage dan Billy Bragg.

Garbage, yang sedang melakukan tur di Australia, mengadakan konser di Sydney Opera House hanya beberapa jam setelah serangan. Dalam konser tersebut, vokalis Shirley Manson menyampaikan pesan kecaman terhadap kekerasan dan intoleransi. "Saya pikir satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah mencoba mencintai satu sama lain," katanya, disambut tepuk tangan meriah.

Billy Bragg juga mengecam serangan tersebut di media sosial. "Serangan teroris anti-Semitik di Bondi Beach sangat mengejutkan. Pikiran saya bersama komunitas Yahudi di Sydney dan semua yang terkena dampak kekerasan ini," tulisnya.

Namun, di tengah-tengah kekerasan ini, ada seorang pahlawan yang muncul. Ahmed, seorang Muslim lokal, berlari ke arah salah satu penembak dan mencoba menghentikannya. Meskipun berisiko, Ahmed berhasil mengalihkan perhatian penembak dan memungkinkan beberapa orang untuk melarikan diri.

Ahmed, yang berusia 43 tahun, adalah seorang penjual buah di Bondi Beach. Ia sedang berada di lokasi ketika serangan terjadi dan langsung bertindak untuk menghentikan penembak. Tindakannya yang berani telah menyelamatkan nyawa beberapa orang dan menunjukkan bahwa cinta dan keberanian dapat mengalahkan kekerasan.

Serangan ini telah memicu kecaman dari banyak pihak, termasuk Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, yang menyebutnya sebagai "tindakan jahat anti-Semitisme". Dunia musik terus menyampaikan belasungkawa dan kecaman terhadap kekerasan ini.

Garbage dan Billy Bragg bukanlah satu-satunya artis musik yang mengecam serangan ini. Banyak musisi lain juga telah menyampaikan pesan kecaman dan belasungkawa terhadap korban dan keluarga mereka.

Teks: Riki Noviana