Foto: Instagram @thomyorke
Thom Yorke, vokalis Radiohead, menyatakan bahwa bandnya tidak akan konser lagi di Israel dan dia tidak ingin berada di dekat rezim Netanyahu. Pernyataan ini muncul setelah Radiohead menghadapi reaksi pada 2017 ketika mereka konser di Tel Aviv, Israel, meskipun ada protes dari gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) dan kritik dari Roger Waters, Thurston Moore, Young Fathers, dan lainnya.
Pada wawancara terbaru dengan The Sunday Times, Yorke mengatakan bahwa dia tidak akan kembali ke Israel dengan Radiohead dan tidak ingin berada 5.000 mil di dekat rezim Netanyahu. Namun, Jonny Greenwood, gitaris Radiohead, memiliki akar di Israel dan memiliki rasa hormat terhadap seniman yang lahir di sana.
Pada 2017, Radiohead menghadapi kritik karena konser mereka di Tel Aviv, Israel, yang dianggap sebagai dukungan terhadap pemerintah Israel. Gerakan BDS dan lainnya memprotes konser tersebut, namun Radiohead tetap melanjutkan pertunjukan.
Thom Yorke juga pernah bertengkar dengan seorang pemprotes di Melbourne pada tahun lalu, ketika dia tampil solo. Dia kemudian mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan keputusannya dan mengatakan bahwa Netanyahu dan ekstremis lainnya harus dihentikan.
Gerakan BDS kembali memprotes Radiohead pada September lalu, ketika band ini mengumumkan konser mereka setelah tujuh tahun tidak tampil. BDS mengatakan bahwa Radiohead harus diboikot karena "kesunyian yang menyakitkan" dan dukungan mereka terhadap seniman Israel selama "genosida terhadap Palestina di Gaza".
Radiohead telah menjadi target kritik karena konser mereka di Israel, namun band ini tetap mempertahankan keputusan mereka untuk tampil di negara tersebut. Namun, pernyataan Thom Yorke baru-baru ini menunjukkan bahwa mereka tidak akan kembali ke Israel dalam waktu dekat.
Teks: Riki Noviana
Tinggalkan Komentar
Kirim Komentar