Dua tahun setelah melepas album debut Selamat Datang di Ujung Dunia, akhirnya Lomba Sihir berkesempatan mengadakan tur perdananya. Dalam hasil kerja sama antara Sun Eater dengan Make A Show sebagai penyelenggara ini, tur Parade Sihir akan membawa kuintet asal Jakarta yang terdiri dari Natasha Udu (vokal), Rayhan Noor (vokal, gitar), Tristan Juliano (kibor, vokal), Enrico Octaviano (drum) dan Hindia (vokal, synthesizer) tersebut ke empat kota di Pulau Jawa, yakni Bandung pada 31 Mei, Solo pada 3 Juni, Surabaya pada 8 Juni, dan berakhir di Jakarta pada 10 Juni. Tur ini juga akan dimeriahkan oleh
band pembuka dari masing-masing kota.
“Sebagai band yang merilis album, kami percaya bahwa tur masih menjadi rangkaian yang penting, sekaligus menjadi wadah mengekspresikan album dan fase-fase baru dalam perjalanan kami,” kata Udu mengenai alasan Lomba Sihir melaksanakan tur Parade Sihir ini. “Walau usia Selamat Datang di Ujung Dunia sudah dua tahun, kami merasa bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk merayakannya dalam bentuk yang lebih komprehensif dengan pendengar kami.”
Rayhan menambahkan, “Tur Parade Sihir ini punya dua peran untuk Lomba Sihir: perayaan yang tertunda untuk lahirnya band ini, dan pembuka fase baru untuk kami, yaitu era setelah album Selamat Datang di Ujung Dunia dengan barisan personel baru dan nafas baru.”
Alhasil, di samping membawakan lagu-lagu seperti “Hati dan Paru-Paru”, “Mungkin Takut Perubahan”, “Semua Orang Pernah Sakit Hati” dan materi andalan lainnya dari album Selamat Datang di Ujung Dunia, pada tur ini Lomba Sihir juga akan memanjakan penonton dengan karya terbaru “Ribuan Memori” yang dirilis khusus untuk menyambut berlangsungnya Parade Sihir, serta kejutan-kejutan lainnya. Menurut Rayhan, “Pertunjukan akan berlangsung selama sekitar 90 menit dan berisikan
diskografi lengkap Lomba Sihir dengan tambahan aransemen baru di beberapa nomor. Seluruh personel juga akan mendapatkan sorotan khusus terhadap identitas musiknya.”
Selain itu, pada tur ini Lomba Sihir akan kembali diperkuat oleh Baskara Putra alias Hindia yang belakangan ini absen dari formasi panggung mereka karena sedang fokus ke proyek lainnya. Kata Hindia, “Tur ini adalah penanda bahwa band ini mau serius, terlepas dari apa pun tantangannya: lahir saat pandemi, perubahan personel, dan penyesuaian anggota panggung yang seringkali terjadi karena kesibukan proyek masing-masing. Tapi tur tetap jalan, dan dorongan untuk bertemu penonton baru maupun yang sudah mendengar lama tetap besar.” Enrico pun menyimpulkan, “Kami bersyukur tur
Parade Sihir bisa terjadi.”
Tur Parade Sihir pun bisa terlaksana berkat Make a Show yang tertarik berkolaborasi dengan Lomba Sihir. “Keunikan, regenerasi dan peluang. Itu tiga kata yang mewakilkan kenapa Make A Show berkolaborasi dengan Lomba Sihir untuk tur perdananya. Layaknya mendalami sebuah album, mengenal lebih dalam suatu band memerlukan tur konser. Revolusi ini yang tengah dibangun oleh Make A Show,” kata Anastasia Sadrach, tour director Make A Show. “Yang kami coba berikan mereka adalah pengalaman yang dapat dianalogikan seperti Alice in Wonderland, dengan musik sebagai bahan dasarnya namun hasilnya berbeda. Sebuah tantangan tersendiri bagi Make A Show, dan semoga demikian pula bagi Lomba Sihir.”
Tiket untuk keempat pertunjukan Parade Sihir sudah dapat dibeli di loket.com, termasuk kategori VIP yang menawarkan pengalaman yang lebih lengkap. Mengingat tur ini akan menawarkan berbagai hal yang takkan didapatkan di pertunjukan-pertunjukan Lomba Sihir lainnya, ada baiknya jangan sampai terlewati. “Sesibuk apa pun setiap anggota dengan kesibukannya masing-masing, syukurlah kami tetap bisa berkumpul menciptakan musik untuk muda-mudi sakit hati,” kata Tristan. “Dengan kehadiran tur Parade Sihir sebagai puncak penampilan, kami berharap kalian siap dengan apa yang akan kami sajikan.”
Tinggalkan Komentar
Kirim Komentar