Foto: Ilustrasi (Freepik)
Sebuah studi terbaru menunjukkan, lebih dari setengah clubber di Inggris percaya bahwa ponsel merusak pengalaman di dancefloor. Studi yang dilakukan oleh Meta dan Censuswide ini menemukan, 55% orang mengakui menggunakan ponsel mereka di dancefloor, meskipun 50% dari mereka meyakini ponsel merusak pengalaman tersebut.
Studi ini juga menemukan bahwa 60% orang menggunakan ponsel mereka di dancefloor untuk mengambil foto atau video diri mereka dan teman-teman, sementara 34% menggunakan ponsel untuk membagikan konten di media sosial dan berkomunikasi dengan teman-teman. Selain itu, 47% responden mengatakan, musik itu sendiri yang membuat dancefloor spesial, diikuti oleh 43% yang mengatakan bahwa perasaan menari dengan teman-teman adalah yang paling spesial.
DJ Fat Tony, seorang veteran clubbing di London, mengatakan ponsel telah menjadi berkah dan kutukan dalam hidupnya sebagai DJ. "Saya suka dapat mendokumentasikan momen-momen spesial, tetapi penggunaan ponsel yang berlebihan telah merusak suasana di banyak dancefloor di tempat-tempat ikonik," katanya dikutip dari NME.
Fat Tony juga mengatakan, clubbing adalah tentang energi dan koneksi dengan musik, dan layar ponsel dapat membuat kita keluar dari momen tersebut. "Saya ingin melihat orang-orang benar-benar kehilangan diri mereka dalam musik," seru dia.
Fat Tony baru-baru ini mengadakan malam tanpa ponsel di London, dan beberapa klub elite di Eropa telah melarang ponsel di dancefloor mereka. Hotel mewah Pikes Ibiza juga telah melarang ponsel dan kamera, mengikuti kesuksesan kebijakan malam tanpa ponsel mereka.
Kebijakan tanpa ponsel ini telah menjadi praktik yang umum di banyak klub elite di Eropa selama beberapa tahun, dengan London's Fabric dan Fold memberlakukan larangan serupa.
Apakah Anda setuju bahwa ponsel merusak pengalaman di dancefloor? Atau apakah Anda percaya bahwa ponsel dapat digunakan dengan bijak untuk meningkatkan pengalaman tersebut?
Teks: Riki Noviana
Tinggalkan Komentar
Kirim Komentar