Insight

Studi Terbaru Deezer: 97% Orang Tidak Bisa Membedakan Musik AI dan Musik Manusia

  • Administrator
  • Selasa, 02 Desember 2025
Studi Terbaru Deezer: 97% Orang Tidak Bisa Membedakan Musik AI dan Musik Manusia

Foto: Ilustrasi (Unsplash)

 

Sebuah studi baru yang dilakukan oleh Deezer dan Ipsos menemukan, 97% orang tidak dapat membedakan antara musik yang dibuat oleh manusia dan musik yang dihasilkan oleh AI. Studi ini melibatkan sekitar 9.000 orang dari delapan negara berbeda di seluruh dunia, yang diminta untuk mendengarkan tiga lagu dan menentukan mana yang sepenuhnya dihasilkan oleh AI.

Hasil studi menunjukkan, 97% responden gagal mengenali lagu yang dihasilkan oleh AI, dengan lebih dari setengahnya (52%) merasa tidak nyaman karena tidak tahu perbedaannya. Selain itu, 71% responden juga mengatakan mereka terkejut dengan hasil studi ini.

Meskipun demikian, 55% responden menyatakan rasa ingin tahu mereka tentang musik yang dihasilkan oleh AI, dan 66% mengatakan mereka akan mendengarkan musik tersebut setidaknya sekali, karena rasa ingin tahu. Namun, hanya 19% responden yang mengatakan mereka percaya pada AI, sementara 51% lainnya percaya bahwa penggunaan AI dalam produksi musik dapat menghasilkan musik yang berkualitas rendah dan "generik".

Studi ini juga menemukan, 28% musik yang diunggah ke Deezer adalah sepenuhnya dihasilkan oleh AI, dan jumlah ini terus meningkat. Deezer telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, termasuk menandai lagu yang dihasilkan oleh AI dan menghilangkannya dari playlist editorial.

Menurut CEO Deezer, Alexis Lanternier, hasil studi ini menunjukkan bahwa orang-orang peduli dengan musik dan ingin tahu apakah mereka mendengarkan musik yang dibuat oleh manusia atau AI. "Hasil survei dengan jelas menunjukkan bahwa orang-orang peduli dengan musik dan ingin tahu apakah mereka mendengarkannya AI atau jejak buatan manusia atau bukan," katanya.

Studi ini juga menyoroti kekhawatiran tentang dampak AI pada industri musik, dengan 70% responden percaya bahwa musik yang dihasilkan oleh AI mengancam penghidupan artis musik sungguhan. Selain itu, 69% responden percaya bahwa pembayaran untuk lagu sintetis seharusnya lebih rendah dibandingkan musik buatan manusia.

Dalam beberapa tahun terakhir, industri musik telah mengalami perubahan besar dengan adanya AI, dengan banyak artis dan label rekaman yang menggunakan teknologi ini untuk menciptakan musik baru. Namun, studi ini menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa AI digunakan secara bertanggung jawab dan tidak merugikan industri musik.

Teks: Riki Noviana

Tinggalkan Komentar

Kirim Komentar