Menjelang antusiasme yang memuncak untuk perilisan album perdana mereka, LogaMulia, kuartet yang dikenal dengan distorsi musiknya yang kuat, telah meluncurkan single terbaru mereka yang berjudul 'Anti Kritik'. Single ini diproduksi melalui kerja sama dengan label rekaman demajors, menandai langkah penting dalam perjalanan musik mereka.
Kuartet yang terdiri dari Achmad Hafizullah (vokal), Pratama Putra Rahardjo (gitar, vokal latar), Abdul Aziz Turhan Kariko (bas, vokal latar), dan Alejandro Saksakame (drum, vokal latar) sebelumnya telah menggoda penggemar dengan single 'Musuh Publik' dan 'Sang Penghasut' pada tahun 2018 dan 2019. Namun, Anti Kritik dipilih sebagai lagu pembuka untuk album mereka, Distorsi Narasi.
Keputusan untuk memilih lagu ini didasarkan pada ciri khas LogaMulia dalam mengusung subgenre Groove Metal. Dengan irama yang menghentak dan lirik yang lugas, lagu ini mampu membuat para penggemar musik keras bergoyang dan terhubung dengan pesan yang ingin disampaikan.
'Anti Kritik' sendiri menggambarkan ketidakmampuan para penguasa untuk menerima kritik dan saran. Mereka cenderung defensif dan bahkan agresif ketika dihadapkan pada kritik, baik itu dari pihak oposisi, bawahan, atau bahkan orang-orang terdekat mereka sendiri. Lagu ini menjadi cerminan kegelisahan LogaMulia terhadap figur-figur yang tampaknya imun terhadap kritik, terutama dalam menjalankan kebijakan dan menggunakan kewenangan mereka.
Dengan 'Anti Kritik' , LogaMulia berharap dapat mengajak pendengar untuk merespons fenomena sosial yang ada dan menjadi suara perlawanan terhadap sikap 'Anti Kritik' tersebut. Mereka ingin lagu ini tidak hanya dinikmati oleh penggemar musik, tetapi juga mampu menjadi seruan untuk mengkritisi dan mengubah paradigma yang merugikan kultur peradaban.
Dengan semangat ini, LogaMulia berharap agar karya mereka tidak hanya menjadi bagian dari seni musik, tetapi juga menjadi aspirasi untuk perubahan yang lebih baik dalam masyarakat. 'Anti Kritik' bukan hanya sekadar lagu, tetapi juga sebuah pesan yang relevan dan penting untuk disampaikan kepada generasi masa kini dan mendatang.
Tinggalkan Komentar
Kirim Komentar