Sehubungan dengan akan digelarnya Konser Raisa di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada 23 Februari 2023 nanti, redaksi mixmediamax menemui musikus sekaligus sutradara yang ditunjuk sebagai creative director dalam konser tersebut yaitu Edy Khemod untuk berbicara mengenai dibalik produksi diselenggarakannya konser tersebut.
Menurutnya konser ini akan men-challenge Raisa untuk keluar dari apa yang biasa ia lakukan dari setiap performances-nya. “Kita hadirkan aransemen yang dibikin khusus untuk konser ini, ditambah kita akan hadirkan dance juga dimana selama ini Raisa sebenarnya tidak banyak perform dengan dancer,” kata Edy.
Untuk menggelar konser di GBK sendiri, Edy mengakui ada serangkaian tantangan yang mereka harus hadapi. “Mulai dari apa yang bisa kita lakukan di GBK, dengan posisi penonton seperti ini apa yang bisa kita lakukan, apakah lighting cukup dipanggung saja atau seperti apa, ujar Edy. “Kemudian dengan panggung sebesar itu, LED sebesar itu, bagaimana kita bisa meng-cover pandangan penonton dengan luas area yang ada sehingga memberikan experience yang nyaman bagi penonton untuk melihat detail penampilan Raisa,” tambahnya.
Dalam konser kali ini, soundsystem berkekuatan 200.000 watt akan disiapkan. Dengan durasi 2,5 jam dalam 26 lagu, Raisa akan tampil dipanggung berukuran pada area kiri 15 meter, kanan 15 meter, dan lidah panggung sepanjang 20 meter. “Kemudian kita juga akan hadirkan LED 4K berukuran 1000 square meter,” tegas Edy.
Selain itu Edy juga menceritakan bahwa konsep konser yang dihadirkan akan lebih mengenai story perjalanan Raisa. “Secara rangkaian lagu akan lebih mengenai perjalanan karir Raisa, journey Raisa dari awal karir sampai seperti sekarang,” ujar Edy. “Maka dari itu konser ini kita sebut dengan “History Her Story” yang tentu saja akan menghadirkan beberapa kolaborasi,” tambahnya.
Tema konser tersebut juga menjadi penanda bahwa Raisa akan menjadi solois wanita pertama yang akan menggelar konser tunggal di GBK. Oleh karena itu kata Edy, konser ini adalah journey Raisa hingga saat ini ia berada di level layak untuk tampil dalam konser tunggal di GBK.
Edy mengajak semuanya untuk ikut menjadi bagian dari sejarah. “Sekaligus ini dapat menjadi benchmark solo female performance itu dapat sampai skala seperti apa, dan tentunya ini akan didukung dengan tim produksi yang terbaik dibidangnya dari mulai soundsystem, visual panggung, lighting sehingga konser ini akan sayang untuk dilewatkan,” ujar Edy.
Edy mengatakan suguhan konser ini merupakan kerja keras kolektif berbagai nama yang akan menghasilkan sebuah karya penuh memori bagi para penggemar. Di antaranya ialah Ezar P. Danardi sebagai Stage Designer and Show Director; Marco Steffiano sebagai Music Director; Isha Hening sebagai Motion Graphics dan VJ; Edy Khemod sebagai Creative Director; Sony Soebowo sebagai Audio Engineer; Vannie Astecat sebagai Fashion Stylist; Aji Yudistira sebagai Film Director; dan Donne Maulana sebagai Choreographer.
Tinggalkan Komentar
Kirim Komentar